Website Resmi SD Al-Irsyad Tegal

Hadapi Tantangan Global, SD Al-Irsyad Tegal Siap Wujudkan Sekolah Islam Internasional

Tangerang—Untuk meningkatkan kualitas manajerial di satuan pendidikannya sekaligus menghadapi tantangan global, Yayasan Perguruan Al-Irsyad mendelegasikan para kepala sekolah dari unit SD, SMP, SMA, SMK BALITBANGWAS Yayasan pada seminar pendidikan yang bertajuk “Menuju Sekolah Islam Internasional: Tantangan, Peluang, dan Strategi Implementasi” di Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang, Sabtu (30/11).Acara ini dihadiri sebanyak 127 perwakilan lembaga pendidikan Islam dari berbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah Yayasan Perguruan Al-Irsyad Tegal. Kegiatan ini mencerminkan antusiasme terhadap perkembangan pendidikan Islam dalam skala internasional.

Seminar yang diinisiasi oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Wafi Bogor ini menghadirkan lima nara sumber dari berbagai disiplin ilmu, dari dalam dan luar negeri, yaitu Prof. Dr. Maila Dinia Husni Rahiem, MA, Ph.D., Dr. Ahmad Fathoni, Lc, MA, Ph.D., Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Prof. Madya Dr. Rorlinda Yusof., dan Dr Indianto Faishal, MA.

Kelima narasumber utama memberikan wawasan mendalam terkait tema seminar; Prof. Maila menyoroti pentingnya pendidikan karakter di sekolah Islam internasional. Ia menyebutkan bahwa pengintegrasian nilai-nilai universal Islam ke dalam kurikulum menjadi kunci dalam membentuk generasi Muslim berakhlak mulia yang mampu berkontribusi secara global.

Dr. Fathoni, narasumber dari negeri Jiran Malaysia, membahas tentang lingkungan pembelajaran multikultural, beliau menjelaskan bagaimana sekolah Islam internasional dapat menjadi ruang yang inklusif bagi siswa dari berbagai latar belakang budaya. Ia juga menyarankan beberapa strategi untuk menciptakan harmoni di lingkungan multikultural.

Sementara itu, Prof. Dede, guru besar UIN Jakarta, memaparkan kebijakan pemerintah terkait pendirian dan pengelolaan sekolah internasional, termasuk peluang yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan Islam. Ia menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah dan yayasan pendidikan dalam mencapai tujuan ini.

Prof. Rorlinda, yang juga dari Malaysia, membahas perkembangan bakat dan kecerdasan siswa di sekolah Islam internasional. Ia menekankan pentingnya program pendidikan yang adaptif dan personalisasi untuk mengembangkan potensi setiap siswa secara optimal.

Pembicara terakhir, Dr. Irdianto menyampaikan pengalamannya dalam merintis dan mendirikan serta mengelola pendidikan Islam internasional. Beliau menekankan bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang paling siap menerapkan sistem pendidikan internasional.

Usai seminar, peserta yang tergabung dalam Focused Group Discussion (FGD) membahas langkah strategis implementasi konsep sekolah Islam internasional. Diskusi ini melahirkan berbagai ide, termasuk penyusunan kurikulum berbasis kompetensi global, pelatihan guru, dan penguatan jaringan antar lembaga pendidikan Islam. Panitia menyampaikan harapan agar hasil seminar ini dapat menjadi panduan praktis bagi lembaga pendidikan Islam yang ingin mengembangkan konsep sekolah internasional. Acara ini membuka peluang kolaborasi bagi seluruh peserta untuk bersama-sama membangun sistem pendidikan Islam yang unggul dan berdaya saing global.

Share this 

Facebook 0
WhatsApp
Twitter
Google+ 0
Email

Tinggalkan komentar