Website Resmi SD Al-Irsyad Tegal

SD Al Irsyad Adakan Parenting Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini

Tegal–SD Al-Irsyad sukses menyelenggarakan kegiatan parenting bertema “Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini” yang bertempat di gedung pertemuan Al-Irsyad, Tegal, Sabtu (18/1). Acara ini menghadirkan Sari Widianingsih, S.Pd, CT, Cht., sebagai narasumber utama dari Yogyakarta, (seorang praktisi pendidikan, trainer, konsultan keluarga), serta dihadiri oleh pengurus Yayasan Al-Irsyad, segenap Kepala Sekolah di lingkungan Yayasan Perguruan Al-Irsyad (TK/KB, SD, SMP, SMA, SMK dan TBQ), dan para orang tua siswa.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SD Al-Irsyad, Muhtadin Abrori, S.Pd., M.Pd., menyampaikan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam membangun fondasi pendidikan anak sejak dini. “Anak-anak adalah aset bangsa, dan peran orang tua sangatlah besar dalam mengembangkan potensi mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua,” ujar beliau.

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan, yang diwakili  Drs. Royim, M.Pd., selaku Balitbangwas Yayasan, juga memberikan sambutannya. Ia menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab bersama antara yayasan, guru, dan orang tua. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena membangun generasi yang unggul dimulai dari pendidikan karakter dan pengembangan potensi anak sejak dini. Semoga ini menjadi langkah awal untuk menciptakan sinergi yang lebih baik antara sekolah dan keluarga,” ungkapnya.

Sari Widianingsih memaparkan materi yang mendalam dan aplikatif mengenai optimalisasi potensi anak sejak dini. Salah satu poin unik yang ia sampaikan adalah cara mendeteksi potensi anak dengan menggunakan metode Stifin.

Metode Stifin merupakan pendekatan berbasis ilmu psikologi yang mengelompokkan potensi seseorang berdasarkan dominasi mesin kecerdasan di otak. Metode ini membagi tipe kepribadian menjadi lima kategori utama: (1). Sensing, anak dengan tipe ini cenderung praktis, teliti, dan detail dalam bekerja; (2). Thinking, anak yang logis, analitis, dan berorientasi pada hasil; (3). Intuiting, anak kreatif dengan imajinasi tinggi dan suka berpikir di luar kebiasaan; (4). Feeling, anak yang peka, empati, dan memiliki kemampuan sosial yang baik; dan (5). Instinct, anak yang spontan, cepat mengambil keputusan, dan memiliki intuisi kuat.

“Dengan memahami tipe mesin kecerdasan anak melalui metode Stifin, orang tua dapat memberikan pendekatan yang sesuai dengan karakter anak. Misalnya, anak bertipe Sensing membutuhkan rutinitas yang terstruktur, sedangkan anak bertipe Intuiting memerlukan ruang untuk eksplorasi ide-ide kreatif,” jelas Sari.

Sari juga menekankan bahwa metode ini membantu orang tua dan guru untuk mengoptimalkan potensi anak dengan lebih efektif dan efisien. Ia mengajak para peserta untuk mulai mengenal tipe kepribadian anak mereka agar dapat mendampingi proses tumbuh kembang dengan lebih baik.

Selain itu, Sari juga menekankan pentingnya sinergitas antara orang tua dan guru (sekolah) dalam proses pembelajaran agar pencapaian atau hasil dari proses pembelajaran anak bisa maksimal. Beliau mencontohkan, jika anak di sekolah diajarkan shalat berjama’ah, menerapkan adab makan dan minum sesuai sunnah, maka kedua orang tuanya di rumah pun melakukan hal yang sama.

Acara ini dipandu oleh Salamatul Libdah, S.Pd., yang bertindak sebagai moderator yang bertugas menjaga alur diskusi dengan baik dan memastikan setiap sesi berjalan interaktif. Beliau juga membantu menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dari peserta kepada narasumber dengan cara yang sistematis dan terstruktur.

Tidak hanya menyajikan teori, acara ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif. Orang tua diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada narasumber mengenai kendala yang mereka hadapi dalam mendidik anak. Suasana hangat dan antusias terlihat sepanjang sesi berlangsung.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama. SD Al Irsyad berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperkuat sinergi antara pihak sekolah dan orang tua demi mencetak generasi unggul di masa depan.

Share this 

Facebook 0
WhatsApp
Twitter
Google+ 0
Email

Tinggalkan komentar